Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri Gereja Arab Saudi. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri Gereja Arab Saudi. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Jumat, 21 Oktober 2016

Raja Muslim dari Bahrain, menyumbangkan lahan untuk bangun Gereja

- 0 komentar

Hamad bin Isa al Khalifa, yang merupakan raja negara Bahrain menyumbangkan sebidang tanah untuk pembangunan gereja Koptik ke-2 di ibukota Manama, Bahrain. 

Hal ini disampaikan oleh imam Koptik Ortodoks, Pastor Royce George, yang menghadiri pelayanan pastoral di Bahrain.

Gedung gereja Koptik ini akan menjadi tempat ibadah bagi sekitar 1.500 keluarga Koptik yang tinggal di Bahrain dan Arab Saudi.

Sumbangan itu, katanya, merupakan realisasi dari ucapan Raja Hamad saat bertemu dengan Imam Royce di Mesir pada April 2016 silam. Sumbangan itu juga diakui sebagai dukungan untuk menciptakan ‘toleransi beragama’ yang semakin baik di Bahrain.

Tindakan menyumbangkan tanah ini bukan kali pertamanya dilakukan Raja Bahrain berkeyakinan Islam Sunni ini. 

Tahun 2013 lalu, dia juga telah menyumbangkan tanah seluas 9000 meter persegi untuk pembangunan Gereja Katolik di Kotamadya Awali.

Gereja Katolik yang dibangun tahun 2014 ini kemudian menjadi Katedral Katolik untuk kerajaan yang didedikasikan kepada istri raja Arabia.

Kendati begitu, tindakan kemurahan yang dilakukan Raja Hamad ini tetap dikritisi berbagai organisasi internasional. 

Mereka menuduh raja telah bertindak diskriminatif terhadap kaum mayoritas Syiah Bahrain.

Namun hingga berita ini diturunkan, tuduhan tersebut belum diketahui kebenarannya. Raja bahkan tidak memberikan klarifikasi terkait hal itu.

sumber: disini
[Continue reading...]

Jumat, 29 Juli 2016

Pendeta yang Dibunuh di Prancis Donasikan Lahan untuk Masjid

- 0 komentar

Saint-Etienne-du-Rouvray: Jacques Hamel, seorang pendeta yang dibunuh dua pria bersenjata dalam kasus penyanderaan di sebuah gereja di Prancis, disebut telah mendonasikan lahan untuk pembangunan masjid.

Pendeta Mark Ephrem Nolan dari Benedictine Monastery of the Holy Cross di dekat Rostrevor, mengonfirmasi bahwa Hamel memang menjalin hubungan baik dengan komunitas Muslim di kota kecil Saint-Etienne-du-Rouvray.  


baca juga : Pendeta Dibunuh, dengan cara menggorok leher pendeta tersebut. Dua Pelaku Penyanderaan Gereja Didor Polisi

"Jacques adalah pria yang mendedikasikan dirinya untuk masyarakat kurang mampu di daerah-daerah tertinggal, seperti sikap yang selalu diperlihatkan Paus Fransiskus," kata Nolan, seperti dikutip belfasttelegraph.co.uk, Kamis (28/7/2016).

"Dia menjalani kehidupan sederhana, dengan menekankan pada pentingnya menjalin persahabatan. 


Ia mendonasikan lahan di samping gerejanya kepada komunitas Muslim untuk membangun masjid, dan juga mengizinkan penggunaan aula serta fasilitas lainnya saat Ramadan," sambung dia.

Meski adanya serangan teror, Nolan mengatakan Katolik dan Muslim di Saint-Etienne-du-Rouvray, masih menjalin hubungan baik seperti biasa. 


baca juga : KRONOLOGIS MENJELANG KEMATIAN PST JACQUES HAMEL. "Sikap pemberani dari Pst. Jacques Hamel: Ia tidak berlutut"

"Ada komunitas Muslim yang cukup besar di sana, dan hubungan mereka (dengan Katolik) masih sangat baik," tutur Nolan. 


Nolan menyebut kelompok militan Islamic State (ISIS) mencoba menghancurkan hubungan baik dua pemeluk agama di Saint-Etienne-du-Rouvray lewat aksi teror.

Dua pria bersenjata tajam menyerbu sebuah gereja di Saint-Etienne-du-Rouvray saat berlangsungnya misa pagi pada Selasa 26 Juli. 


Mereka menyandera lima orang, dan memaksa seorang pendeta Jacques Hamel untuk berlutut dan kemudian dibunuh dengan cara digorok.

Satu dari dua pelaku, Adel Kermiche, diketahui telah diawasi ketat polisi serta mengenakan alat penanda elektronik.

Kermiche, 19, diketahui menghubungi beberapa radikal di internet setelah terjadinya pembantaian di kantor surat kabar satire Charlie Hebdo dan supermarket Kosher pada Januari 2015. 


Ia mengundang perhatian aparat setelah mencoba membantu seorang remaja dari Saint-Etienne-du-Rouray untuk bergabung dengan ISIS.

Serangan di Saint-Etienne-du-Rouvray terjadi kurang dari dua pekan setelah seorang pria menabrakkan truknya ke kerumunan orang yang sedang merayakan Hari Bastille di Nice. 

Serangan teror yang juga diklaim ISIS ini menewaskan 84 orang.

Sejumlah negara Teluk, termasuk Arab Saudi, mengutuk keras serangan brutal di gereja tersebut.


sumber : disini

[Continue reading...]
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Copyright © . TAKUdaGEMA - Tak Kulihat dari Gereja Mana - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger